Kamis, 18 April 2013

SUKSES TERBESAR DALAM HIDUPKU


Sukses sangatlah subjektif, tergantung dengan lingkup, waktu, dan kondisinya. Ada yang melihat kesuksesan ketika mendapatkan segala keinginan dunia, harta, jabatan ataupun pasangan. Suksesnya mahasiswa ketika menyelesaikan studinya. Suksesnya pendidik saat mampu mengubah pribadi pendidiknya. Konsepnya adalah tercapainya segala tujuan.

Artinya apakah tujuan yang ingin kita capai, jika kita berhasil meraihnya maka itulah kesuksesan. Maka semakin baik dan besar tujuan akan semakin besar nilai kesuksesannya.

Tujuan hidupku tentu adalah sesuai dengan tujuan diciptakannya diri ini. Mengabdi setulusnya kepada Sang Kholik, mengumpulkan sebanyak-banyaknya point kebaikan untuk menemuiNya. Tentu bukan hanya dengan bersujud padaNya di sajadah, tetapi membangun hubungan horizontal yang bermutualisme sehingga menjadi kredit kebaikan. Bersujud kepadaNya pada meja-meja kerja, pada bisnis-bisnis, pada setiap langkah, bahkan pada duduk, berdiri hingga berbaring ataupun bernafas. Saya ingin bersujud padaNya dengan menulis, mempelajari, mengamati, memahami lalu menyampaikannya. Karena saya sadar usia di dunia ini tidak lah panjang, tetapi dengan melakukan hal itu kredit poin kebaikan tetap mengalir walaupun episode kehidupan telah berganti.  Mencapai inilah kesuksesan yang sejati, dan menistiqomahkannya adalah tantangan yang besar. Maka ini harus dimulai dari langkah pertama, terus, fokus dan lakukan terus hingga batas akhir nafas ini. Lalu menghadapNya dalam kepasrahan yang murni.

Bagaimana kesuksesan anda?

Sabtu, 16 Februari 2013

SYUKUR MENYEHATKAN

Pernah baca buku The True Power of  Water? Dr. Masaru Emoto meneliti sifats-sifat air dalam menanggapi kondisi lingkungannya. Air yang diberi tulisan "bahagia" jauh lebih baik bentuk molekulnya dan lebih sehat dibandingkan air yang dituliskan "jelek". Ketika dilakukan tindakan-tindakan yang baik molekul airnya akan membentuk kristal-kristal yang indah dan mempesona begitupun sebaliknya. 
Harus kita ketahui bahwa tubuh kita 75 % (tujuh puluh lima persen) terdiri dari air. Otak kita 74,5% adalah air dan darah kita bahkan 82% kandungannya adalah air. Tak banyak yang tahu bahkan tulang kita sekalipun  terdiri dari air yakni 22%. Lalu bagaimana jika ucapan, tindakan  dan sifat kita adalah keburukan? tentu molekul-molekul air pada tubuh kita akan menjadi sakit, 75% tubuh kita akan memburuk. Allahuakbar, inilah salah satu jawaban akan pernyataan Allah dalam kitabNya bahwa kebaikan akan kembali pada diri kita begitupun keburukan. Terbukti secara ilmiah. Maka hendaklah setiap pribadi berpikir sebelum berucap ataupun bertindak.
Sungguh ini membuktikan bahwa air dan semuanya adalah makhluk Allah yang patuh dan sujud akan titahNya.

Minggu, 27 Januari 2013

SYUKUR NIKMAT

Banyak hal membuat kita kurang atau bahkan tidak bahagia sesungguhnya karena kita tunduk oleh keinginan.   Kebutuhan sesungguhnya tidak banyak tapi keinginanlah yang membuat kita susah jika tidak di jaga. Keinginan yang tak terkontrol membuat kita tidak bisa menikmati apa yang ada, sibuk memikirkan yang diinginkan, meski banyak keinginan juga bukanlah hal yang dilarang, apalagi jika keinginan-keinginan dunia itu diazamkan Allah sebagai tujuannya. Tapi banyak orang yang tidak bersyukur justru karena keinginannya.

Maka perlu kita camkan, bahwa sangat banyak kenikmatan yang mesti kita syukuri apapun keadaan kita, APAPUN KEADAAN kita. sengaja saya tulis dengan hurup besar sebagai tanda penegasan dan pentingnya. Karena setiap keadaan adalah ujian, ujian untuk mudik ke kampung akhirat nantinya. Kita kaya, punya properti banyak, mobil mewah, saham bertebaran dan sebagainya adalah ujian yang harus dipertanggung jawabkan. Ataupun kondisi ekonomi yang berat, makan sekali sehari, besok tidak tahu makan apa tidak juga adalah ujian. Tidak ada yang selamat diantara keduanya kecuali yang lulus dari ujian yakni yang memahami dan mensyukuri nikmat-nikmat yang Allah anugerahkan.

Semoga Allah menjadikan kita hamba yang cerdas, yang bisa melihat, merasakan dan mensyukiri setiap nikmat dari Nya.. aaamiin.

Senin, 21 Januari 2013

Cerai karena tak Sepaham



“Kita bercerai baik-baik karena tidak sepaham”, itulah biasanya ucapan yang dituturkan para selebritis entertainment tentang alasan mereka bercerai. Sungguh ironis sebagai alas an perceraian, karena ketidak sepemahaman memang kadang membuat ketidaknyamanan namun bukan berarti kita hanya bisa bersama saat kita sepaham?, karena perbedaan adalah sunnatullah. Yaah koq kesitu jadi pembahasan ini. Yang mau saya bahas sebenarnya adalah tentang perceraian politik yang baru-baru ini terjadi di salah satu partai politik yang baru yang akan menjadi peserta pemilu 2014. Alasannya sama karena ketidak sepemahaman.

Seorang ketua Dewan Pakar menyatakan mundur beserta tiga orang lainnya termasuk sekretaris jendralnya, Menurut Prof. Cjipta Lesmana ketika wawancara di TV one, Harie Tanoesudibyo sengaja melakukan hal itu, ia mungkin dititipkan oleh lawan politik Nasdem untuk menghancurkan Nasdem. saya memang bukan pengamat politik, tapi paling tidak saya bisa ambil pelajaran berharga. Pertama, Kebersamaan karena satu kepentingan sangatlah rapuh karena ketika kepentingan salah satunya tidak terwujud maka perpisahan bahkan disertai keributan menjadi akhirnya. Hanya persaudaraan, kebersamaan, cinta kasih karena Allah swt yang kokoh, karena Allah Maha Kekal.


Alhamdulillah, semoga Allah menautkan hati setiap kaum muslimin khususnya para pemimpin bangsa muslim untuk selalu berada di jalanNya, mennegakkan kalimatullah.

ZAMAN INI

"Aku khawatir terhadap suatu masa yang rodanya dapat menggilas keimanan.
Keyakinan hanya tinggal pemikiran, yang tak berbekas dalam perbuatan.
Ada yang berlisan fasih tapi berhati lalai, ada yang khusyuk namun sibuk sendiri.
Ada ahli ibadah tapi mewarisi kesombongan iblis, ada ahli maksiat tapi rendah hati bagaikan sufi.


Ada yang banyak tertawa hingga hatinya berkarat.
Ada yang banyak menangis karena kufur nikmat.
Ada yang murah senyum  tapi hatinya mengumpat.
Ada yang berhati tulus namun wajahnya cemberut.


Ada yang berlisan bijak tapi tak memberi tauladan
Ada juga pezina yang tampil sebagai figur panutan.
Ada yang punya ilmu tapi tak paham.
Ada yang paham tapi mengamalkan.


Ada yang pintar tapi membodohi umat.
Ada yang bodoh tapi sok pintar.
Ada orang beragama tapi tak berakhlak.
Ada yang bermoral tapi tak bertuhan.

Apakah Aku salah satu diantara semua ini?

Yang jelas ini terjadi pada zaman ini.
Dimana kepalsuan menjadi fenomena.

Na'auzubillahi minzalik.. aamiin.

Bekal yang BERAT

Setiap tujuan sentiasa diiringi oleh tantangan.Inilah adalah sunnatullah yang berlaku pada setiap manusia bahkan makhluknya. Ada saja yang membuat kita terhenti, rehat berlama-lama atau malah mundur. Dari hal yang kecil, remeh atau sepele atau berat, besar. Tergantung dengan tujuan yang ingin dicapai.

Allah memang mengabarkan bahwa tidak akan dibiarkan siapapun untuk menyatakan beriman kecuali akan diuji pernyataannya itu. Dari ujian perintah yang terkadang tertipu oleh akal, atau larangan yang menggoda.

Ya Allah, berikankan kami bekal untuk menghadapinya yakni kesabaran yang kuat, yang membuat fisik dan ruh kami kokoh menghadapi semua ini. Hingga dapat menemuiMu di jannah yang Engkau janjikan.
Aamiin

Rabu, 16 Januari 2013

MUDIK


Setiap menjelang lebaran atau Idhul Fitri pasti hiruk pikuknya luar biasa. Harga-harga sembako melonjak, masyarakat sibuk bersiap-siap, pakaian baru, kue, dan sebagainya. Tiket pesawat, kereta, bus ke berbagai wilayah di Indonesia terjual dengan mudah meski harganya naik berlipat-lipat. Untuk apa semua ini? banyak alasan tentunya ada yang karena rindu kampung halamannya yang asri, rindu orang tua, ingin menunjukan keberhasilannya, dan sebagainya, yang jelas mendambakan suasana baru khususnya dari perkotaan ke pedesaan yang lebih tenang, sejuk, dan penduduk yang ramah.

Namun, beberapa sebelum lebaran tiba mulailah kabar banyak korban dari musim mudik ini. 
"Dari tanggal 11 sampai 26 Agustus 2012 Kepolisian mencatat kecelakaan lalu lintas yang terjadi 5 233 kasus. Dari peristiwa tersebut korban meninggal dunia 908 orang, luka berat 1 505 orang, luka ringan 5 139 orang dengan estimasi kerugian materil Rp 11 815 475 000," ungkap Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (27/8/2012).

Luar biasa, kerugian yang cukup besar. Tapi hal ini tidak menyurutkan niat masayarakat untuk tetap mudik, setiap tahun jumlah pemudik selalu meningkat, meski jumlah kecelakaan juga meningkat. 

Ada satu hal yang terlintas dibenak saya waktu itu, jika untuk pulang kampung di dunia kita rela bersiap-siap dari jauh-jauh hari, rela berkorban banyak, kenapa tidak untuk pulang kampung akhirat. astaghfirullah, padahal kampung di akhirat lebih baik dan lebih kekal.

Semoga kedepan makin baik persiapan kita untuk mudik ke akhirat. aamiin.

Mirzon Daheri